Error message

Notice: Undefined offset: 1 in counter_get_browser() (line 70 of /home/indonesia/htdocs/sites/all/modules/counter/counter.lib.inc).

KULIAH UMUM

 

PRODI PERPUSTAKAAN DAN ILMU INFORMASI SERTA PRODI INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN MENGGELAR “KULIAH UMUM METODE PENELITIAN PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI”

Kamis (25/3/2021), secara virtual pada Prodi Perpustakaan dan Ilmu Informasi serta Prodi Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah (JBSI), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Padang (UNP), JBSI FBS UNP menggelar kegiatan “Kuliah Umum Metode Penelitian Perpustakaan dan Sains Informasi”.

Prof. Dr. Ermanto, S.Pd., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni FBS UNP menyatakan dalam sambutannya bahwa sebagai mahasiswa khususnya di Prodi Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan FBS UNP, harus selalu mengikuti perkembangan keilmuan di bidang perpustakaan dan sains informasi. Hal ini disebabkan di era digital ini dibutuhkan wawasan tentang kedigitalan dalam melakukan berbagai penelitian dengan kontes tersebut. Oleh sebab itu, melalui kegiatan kuliah umum ini diharapkan dapat memenuhi pemahaman tentang perpustakaan dan sains informasi, khususnya dari segi metode penelitian.

Kemudian, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah FBS UNP, Dr. Yenni Hayati, S.S., M.Hum. menyatakan, “untuk mewujudkan pemahaman mahasiswa secara komprehensif tentang metode penelitian perpustakaan dan sains informasi, dihadirkan narasumber berpengalaman. Narasumber tersebut yakni dosen dari Universitas Padjajaran Bandung, Drs. Prijana, M.Si. dan dosen dari Universitas Negeri Padang, Dr. Ardoni, M.Si.

Dalam presentasinya, Drs. Prijana, M.Si. mengemukakan bahwa banyak metode penelitian perpustakaan dan sains informasi yang dapat dipilih oleh mahasiswa sebagai peneliti. Pemilihan metode tersebut dengan mempertimbangkan permasalahan penelitian yang akan diberikan solusinya sebagai wujud jawaban yang diberikan.

Begitu juga dengan Dr. Ardoni, M.Si selaku narasumber yang kedua yang mengungkapkan bahwa peneliti harus dapat memahami pendekatan yang dipilih, seperti kuantitatif atau kualitatif, sehingga tidak salah sasaran dalam penggunaan metode penelitian.