Error message

Notice: Undefined offset: 1 in counter_get_browser() (line 70 of /home/indonesia/htdocs/sites/all/modules/counter/counter.lib.inc).

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH MENYELENGGARAKAN “INTERNATIONAL CONFERENCE ON LANGUAGE, LITERATURE, AND EDUCATION”

Kamis (29/7/2021), Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Padang (UNP), menggelar The4th International Conference on Language, Literature, and Education (ICLLE-4) secara virtual. Konferensi tersebut memiliki tema “Language, Literature, Education, and Information in Independent Study”. Dr. Refnaldi, M.Litt selaku Wakil Rektor I Universitas Negeri Padang dalam sambutannya atas nama Rektor UNP sekaligus membuka acara konferensi menyatakan bahwa acara ICCLE-4 merupakan kegiatan yang dapat memperkuat peran dan kontribusi para pendidik, peneliti, praktisi, serta pengamat untuk berdialog terkait bahasa, sastra, pendidikan, dan informasi di era digital.

Selanjutnya, Dr. Abdurahman, M.Pd., selaku Wakil Ketua Pelaksana ICCLE-4 atas nama Ketua Pelaksana dalam laporannya mengemukakan bahwa ICLE-4 merupakan konferensi rutin yang diadakan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah FBS UNP tiap pertengahan tahun. Konferensi tahun 2021 ini adalah konferensi yang ke-4 dengan mengundang 4 pemakalah utama.

 

Dr. Edwin Jurriens, pemakalah utama dari The University of Melbourne, Australia, memberikan materi yang berjudul “The Interrelations between Literature, Language, and Media Education”. Ia memaparkan bahwa pendekatan komprehensif dapat digunakan untuk mempelajari bahasa, sastra, dan media dalam kaitannya dengan perkembangan politik, masyarakat, dan budaya.

Berikutnya, Shamila Mohamed Shuhidan, PhD, pemakalah utama dari Universiti Teknologi Mara, Malaysia, memberikan materi dengan judul “Covid 19: Digital Literacy and Independent Learning in the ‘Old’ Environment”. Melalui presentasinya, ia menerangkan bahwa sekolah dan universitas diharapkan tidak hanya terbatas pada mengajarkan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga mengenali pendekatan pembelajaran yang tepat, “sensitif terhadap situasi atau didorong oleh kondisi”, sehingga dapat mempersiapkan generasi baru yang siap berkompetitif di tingkat dunia.

Lalu, Prof. Dr. Koh Young Hun, pemakalah utama dari Hankuk University of Foreign Studies, Korea Selatan, melalui presentasinya yang berjudul “Penerapan Smart Learning dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia” mengungkapkan bahwa tenaga pengajar dituntut mengembangkan metode pengajaran yang menarik, seperti cara pembelajaran flipped learning atau penggunaan gawai digital.

Kemudian, Prof. Dr. Agustina, M.Hum., pemakalah utama dari Universitas Negeri Padang, Indonesia, memberikan materi tentang analisis wacana yang berjudul “Revitalisasi Kajian Wacara di Era Politik Identitas”. Dalam penjelasannya, terungkap bahwa teori BREAK diciptakan untuk menganalisis pergerakan wacana dan belum ada teori yang mampu memfasilitasi fokus tersebut.

Tags: